Demo Site

Minggu, 15 Agustus 2010

bulan ramadhan telah tiba


                                          
MARHABAN YA RAMADHAN

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "marhaban" diartikan
sebagai "kata seru untuk menyambut atau menghormati tamu (yang
berarti selamat datang)." Ia sama dengan ahlan wa sahlan yang
juga dalam kamus tersebut diartikan "selamat datang."

Walaupun keduanya berarti "selamat datang" tetapi
penggunaannya berbeda. Para ulama tidak menggunakan ahlan wa
sahlan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan, melainkan
"marhaban ya Ramadhan".

Ahlan terambil dari kata ahl yang berarti "keluarga",
sedangkan sahlan berasal dari kata sahl yang berarti mudah.
Juga berarti "dataran rendah" karena mudah dilalui, tidak
seperti "jalan mendaki". Ahlan wa sahlan, adalah ungkapan
selamat datang, yang dicelahnya terdapat kalimat tersirat
yaitu, "(Anda berada di tengah) keluarga dan (melangkaLkar1
kaki di) dataran rendah yang mudah."

Marhaban terambil dari kata rahb yang berarti "luas" atau
"lapang", sehingga marhaban menggambarkan bahwa tamu disambut
dan diterima dengan dada lapang, penuh kegembiraan serta
dipersiapkan baginya ruang yang luas untuk melakukan apa saja
yang diinginkannya. Dari akar kata yang sama dengan
"marhaban", terbentuk kata rahbat yang antara lain berarti
"ruangan luas untuk kendaraan, untuk memperoleh perbaikan atau
kebutuhan pengendara guna melanjutkan perjalanan." Marhaban ya
Ramadhan berarti "Selamat datang Ramadhan" mengandung arti
bahwa kita menyambutnya dengan lapang dada, penuh kegembiraan;
tidak dengan menggerutu dan menganggap kehadirannya
"mengganggu ketenangan" atau suasana nyaman kita

Berikut ini saya akan menyampaikan beberapa dalil Al Qur’an dan Hadits
mengenai puasa wajib, agar kita tidak terjebak dalam taqlid (mengikuti
sesuatu tanpa tahu dalil2nya) seperti yang disebut dalam Al-Qur’an:

وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak punya pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya
itu akan diminta pertanggung-jawaban” (Al Isra:36)

Kewajiban puasa di bulan Ramadan disebutkan dalam Al Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ


“Hai orang2 yang beriman, diwajibkan bagimu berpuasa, sebagaimana
telah diwajibkan pada orang2 sebelum kamu. Mudah2an kamu bertakwa” (Al
-Baqarah:183)

Dari ayat di atas jelas bahwa puasa itu adalah wajib. Artinya jika
dikerjakan berpahala, dan jika tidak dikerjakan kita berdosa.

Keutamaan Puasa:


1. “Barang siapa mendirikan puasa Ramadan dengan penuh keimanan dan
kebaikan, maka akan diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu” (HR
Bukhari – Muslim)

2. “Seorang hamba yang berpuasa dalam sehari
di jalan Allah, maka akan dijauhkan Allah orang tersebut pada hari itu
wajahnya dari neraka sejauh 70 muslim dingin” (HR Bukhari – Muslim)

marilah kita sama2 menjaga puasa kita dengan Iman dan Taqwa.
moga kita semua diberikan hidayah dan berkah oleh ALLAH SWT.amin






0 komentar: