Demo Site

Jumat, 28 Mei 2010

AR....bocah cilik perokok asal Sumatera selatan

AR adalah putra pasangan Muhammad (30) dan Diana (26), warga Musi Banyuasin, Sumsel. AR diliput secara khusus oleh The Sun.

"Jika tidak diberikan, AR akan marah, teriak-teriak dan membenturkan kepala ke tembok," kata ibunya, Diana.

"Anaknya tampak sehat, menurut saya. Saya tidak ada masalah," kata Muhammad, ayah AR.

Begitu diberitakan oleh The Sun, media Inggris pun geger. Koran-koran lain di Negeri Ratu Elizabeth II itu berlomba-lomba memberitakan AR, seperti Daily Mail. Bahkan, berita AR juga menjadi perhatian media Australia, The Age, juga memuat berita soal bocah AR dalam terbitan Kamis (27/5/2010) mengutip The Sun
AR adalah putra pasangan Muhammad (30) dan Diana (26), warga Musi Banyuasin, Sumsel. AR diliput secara khusus oleh The Sun.

"Jika tidak diberikan, AR akan marah, teriak-teriak dan membenturkan kepala ke tembok," kata ibunya, Diana.

"Anaknya tampak sehat, menurut saya. Saya tidak ada masalah," kata Muhammad, ayah AR.
London
Begitu diberitakan oleh The Sun, media Inggris pun geger. Koran-koran lain di Negeri Ratu Elizabeth II itu berlomba-lomba memberitakan AR, seperti Daily Mail. Bahkan, berita AR juga menjadi perhatian media Australia, The Age, juga memuat berita soal bocah AR dalam terbitan Kamis (27/5/2010) mengutip The Sun
Jakarta
Komisi Nasional Perlindungan Anak akan menangani kasus bocah 2 tahun berinisial AL yang menjadi perokok di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Kasus yang sudah menjadi perhatian sebuah media di Inggris itu membuat Komnas Anak bergerak cepat.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Palembang. Sekarang, anaknya masih di sana (Sumsel), tapi dalam minggu ini akan dibawa ke Jakarta," kata anggota Komnas PA, Aries Merdeka Sirait kepada JPNN, Kamis (27/5).

Komnas PA sudah melakukan koordinasi dengan PA Palembang untuk membawa anak tersebut ke Komnas di Jakarta. "Kita akan carikan solusinya," beber dia.

Ketua Komnas PA, Seto Mulyadi sebelumnya mengatakan kasus serupa terjadi di Malang. Seorang anak berinisial SW juga ditonton oleh remaja perokok. "Kita minta kepada orang tua dan remaja di sekeliling anak tersebut untuk tidak mentertawakan atau melihat anak tersebut merokok. Upayakan larang anak itu, bukan dibangga-banggakan dia merokok," papar pria yang akrab disapa Kak Seto itu.

Menurut Kak Seto, kasus anak perokok ini menjadi masalah besar. "Kasus semacam ini ternyata terjadi di mana-mana. Kami akan konsen membahas ini," pungkasnya.

Sementara, pemberitaan anak perokok di Sumsel itu heboh di Inggris karena diberitakan oleh media Inggris, The Sun. Pembaca di Inggris memprotes orang tua yang membiarkan anaknya merokok.

1 komentar:

M.Husni Thamrin.Md A.md (Sham.crosen) mengatakan...

tak seharusny bocah skcil itu dbiarkan untuk merokok..olehkarena itu kita sebagai orang tua dan pembimbing memberi contoh yang baik buat mereka(AR)